
Dilansir Heritagedaily, Senin (1/4/2013), asteroid kuno ini seperti yang terjadi di era dinosaurus, di mana batu luar angkasa sebesar pulau Manhattan pernah mendarat di Meksiko. Akibat tubrukan asteroid tersebut, memicu kemunculan badai api global yang membakar pohon, ranting dan semak.
Dengan terbakarnya pohon tersebut, maka merusak habitat hewan purba maupun spesies yang ada di Bumi. Diperkirakan 80 persen dari spesies tersebut mengalami kepunahan pada 66 juta tahun lalu.
Mengapa bisa muncul kebakaran secara masif? ilmuwan CIRES yang dipimpin Douglas Robertson menjelaskan bahwa dampak tabrakan akan menguapkan sejumlah besar batu. Kemudian, material tersebut ditiupkan tinggi di atas atmosfer Bumi.
Material tersebut memanaskan atmosfer Bumi bagian atas selama beberapa jam dengan suhu 2.700 derajat fahrenheit. Dampak pemanasan tersebut pada akhirnya menaikkan temperatur yang bisa membunuh setiap makhluk hidup yang tidak terlindungi di bawah tanah atau bawah laut.
"Data kami menunjukkan kondisi saat itu konsisten dengan kebakaran yang meluas di seluruh planet ini," kata Robertson, peneliti CIRES. Ia mengatakan, kondisi suhu ekstrem tersebut menimbulkan rata-rata kepunahan spesies hingga 100 persen dari 80 persen kehidupan di Bumi.
Bukti geologis menunjukkan bahwa asteroid bertabrakan dengan Bumi sekira 66 juta tahun lalu. Dampak batu luar angkasa besar tersebut menciptakan kawah Chicxulub di Semenanjung Yucatan Meksiko dengan ukuran diameter lebih dari 110 mil.
Di 2010, para ahli dari 33 institusi dunia melaporkan bahwa dampak asteroid yang menciptakan kawah Chicxulub ini memicu kepunahan massal, termasuk memusnahkan populasi dinosaurus.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
komentar baik akan selalu di hargai :)